You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Batu Tering
Desa Batu Tering

Kec. Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA BATU TERING

Sejarah Desa

Administrator 13 Agustus 2021 Dibaca 89 Kali
Sejarah Desa

Desa Batu Tering merupakan salah satu peradaban tertua di Sumbawa. Bahkan beberapa sumber sejarah menyebutkan di wilayah Batu Tering pernah didiami manusia pra sejarah yang telah mengenal budaya. Terbukti dari penemuan sarkofagus yang menjadi situs bukti pernah hidup manusia yang mempraktekkan pola hidup masyarakat yang mengenal struktur sosial. Dalam sistem masyarakat yang berlaku saat itu yakni diperkirakan tahun 30.000 – 50.000 di masa akhir plestosen, telah diakui adanya masyarakat yang memiliki strata yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, karena pada praktek pemakaman di dalam sarkofagus, hanya strata masyarakat dengan status sosial tinggilah yang dibolehkan menggunakannya dengan jaminan roh mereka dapat selamat sampai alam baka di samping juga memang prosesinya membutuhkan biaya yang tinggi.
 Seiring berjalan waktu hingga masa sejarah, pada akhir abad ke – 14 kehidupan di wilayah Batu Tering khususnya wilayah Ai Renung dan Sampar Samulan, hiduplah sekumpulan masyarakat berbudaya yang menerapkan sistem berbasis kerajaan dengan Raja yang memimpinnya. Di Ai Renung dikenal pernah berdiri Kerajaan/ Kedatuan Ai Renung dengan Datu Ai Renung yang memimpinnya. Begitu pula di Sampar Samulan dengan Dinasti Dewa Awan Kuning yang pernah memegang tampuk kepemimpinan. Pada saat itu, khususnya di wilayah Ai Renung diyakini masyarakatnya memiliki kepercayaan dinamisme yakni meyakini roh nenek moyang mereka sebagai pelindung atas kesejahteraan mereka. Terbukti hingga saat ini dari pengakuan dukun yang memimpin upacara sedekah orong di Situs Ai Renung, bahwa praktek sedekah orong yang terpusat di Situs Ai Renung 2 (dua) tetap dilakukan dan diyakini tempat berpusat roh nenek moyang mereka.
  Pada masa penyebaran agama Islam yang masuk ke Sumbawa sekitar periode akhir abad ke – 14 hingga awal abad ke 16, proses Islamisasi dari Sumatra yang dilakukan tokoh bernama Syamsuddin Alaydrus bersama seorang mubaligh serta syiar Islam oleh mubaligh dari Jawa khususnya dari utusan kerajaan Demak telah ikut merubah konteks keberagamaan penduduk Sumbawa secara cukup luas. Beberapa wilayah kedatuan kecil saat itu termasuk Ai Renung (kawasan Batu Tering saat ini) merupakan kedatuan yang ikut memeluk agama Islam bersama beberapa kedatuan lain di wilayah timur dan tengah Sumbawa. Keberpihakan mereka kepada Islam saat itu telah menimbulkan pertentangan terhadap ajaran Hindu yang hendak dibawa Dewa Awan Kuning sebagai Raja terpilih Kerajaan Sumbawa (Samawa Puin) dari hasil menuntut ilmunya di negeri Majapahit. Keberhasilan pengaruh Hindu yang dibawa Dewa Awan Kuning kala itu hanya mampu menguasai wilayah barat Sumbawa dengan dukungan Kerajaan berbasis Hindu saat itu yakni Bedahulu Bali dan Majapahit. Hingga akhir abad ke – 14 diketahui terjadi penguasaan wilayah timur oleh kesatuan Kerajaan Samawa Puin yang telah memeluk Islam dan di wilayah barat oleh Bedahulu dan Majapahit yang saat itu memiliki kesamaan tujuan yakni penguatan pengaruh Hindu di Tanah Sumbawa. Namun dengan kedudukan Kerajaan Bedahulu yang telah merongrong wilayah Barat Sumbawa, memungkinkan mereka terus melancarkan serangan ke Sumbawa sehingga awal abad ke – 16 mereka telah berhasil menguasai seluruh Sumbawa. Kejatuhan kawasan penguasaan Islam di Sumbawa oleh Bedahulu ini juga terjadi karena wafatnya beberapa tokoh penting yang menjadi pembela Islam serta keruntuhan Kerajaan Majapahit kala itu. Penguasaan Kerajaan Bali ini berlangsung selama 1 (satu) abad di Sumbawa dengan pusat pemerintahan yang berada di Kerajaan Mataram, Lombok.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image